Tuesday, April 9, 2019

Teori Terbentuknya Alam Semesta


MATEMATIKA DASAR

&
ILMU ALAMIAH DASAR

" PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA"





NAMA SISWA       : RADHITYA PUTRANUHRAHA
NPM                      : 15518732
KELAS                  : 1PA03
NAMA DOSEN      : APRILLIA MAHARANI AYUNINGSIH.
MATA KULIAH      :  MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR






Pengertian alam semesta

Alam semesta adalah ruang yang tidak terbatas, tidak dapat diukur atau batasannya tidak dapat diketahui dengan jelas yang didalamnya terdiri atas semua materi seperti galaksi, bintang, matahari, planet, meteor, asteroid, komet dan bulan. Namun selain materi tersebut, sebenarnya masih banyak lagi tetapi masih menjadi rahasia yang belum terungkap karena alam semesta tidak memiliki batasan yang pasti.

Beberapa teori mengenai terciptanya tata surya kita  :

·        Teori Big Bang (George Lemaitre)

Big Bang adalah kata yang mewakili peristiwa ledakan besar. Beberapa ilmuwan, sistem tata surya kita percaya bahwa asal usul tata surya adalah dari bintang yang berukuran sangat besar. Dalam beberapa juta tahun, usia bintang itu naik, dan akhirnya meledak.


Ledakan yang sangat kuat timbul karena ukuran dan energi yang dimiliki bintang sangat besar. Ledakan ini setara dengan 5 × 1025 kali intensitas ledakan senjata nuklir. Partikel yang dipancarkan oleh ledakan, meleleh dan dipadatkan oleh gravitasi dan energi dari ledakan ledakan tersebut. Sehingga, terbentuklah benda-benda langit seperti sekarang ini


·                             Teori Keadaan Tetap (Sir Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Sir Hermann Bondi)

Teori ini bertolak belakang dengan teori Big Bang. Dalam teori keadaan tetap ini, alam semesta selalu tampak sama dari sejak awal dan tidak akan berakhir. Memang, semua materi di alam semesta ini terus mengembang dan bergerak menjauh dan menciptakan ruang kosong. Tapi di ruang kosong tersebut akan tercipta juga materi baru sehingga materi-materi tersebut bakalan membentuk galaksi baru.


Dasar munculnya teori keadaan tetap ini ialah adanya prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di mana pun dan kapan pun akan tetap sama. Hal ini didukung oleh hasil penemuan galaksi yang baru punya massa yang sama dengan galaksi yang bergerak menjauh

·                     Teori Kabut (Nebula)


Dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De Laplace (1796) bahwa jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas membentuk kabut yang besar dan berputar. Dalam perputaran ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang menjadi planet-planet dalam tata surya

Sumber Referensi :
Bumi Sebelum Manusia Tercipta (Siddhartha+Gupta)

Evolusi bintang pada pembentukan tata surya dan sistem keplanetan (Khilyatul khoiriyah)

Penciptaan Alam Semesta (Harun yahya)




No comments:

Post a Comment