TUGAS MATEMATIKA DASAR
&
ILMU ILMIAH DASAR
Nama : Radhitya Putranugraha
NPM : 15518732
KELAS : 1PA03
MATKUL : MATEMATIKA DASAR & ILMU ALAMIAH DASAR
DOSEN : APRILLIA MAHARANI AYUNINGSIH
Mitos Memecahkan Cermin
Konon, jika kamu memecahkan cermin, maka
nasib buruk akan menimpamu selama tujuh tahun lamanya. Begitu setidaknya kata
mitos dan kepercayaan yang berkembang di sebagian besar masyarakat.
Takhayul
mengenai cermin yang pecah sebenarnya dapat ditelusuri lagi ke Roma. Tempat
tersebut diyakini sebagai tempat ditemukannya cermin untuk pertama kalinya.
Budaya Roma, Yunani, Cina,
Afrika, dan India meyakini bahwa cermin yang pecah memiliki kekuatan untuk
menguasai beberapa bagian dari jiwa si pemecah cermin.
Jika gambar orang yang muncul
di cermin terdistorsi, maka berarti jiwa orang tersebut akan menjadi korup.
Dan, kerika seseorang memecahkan kaca, maka sebagian jiwanya akan terjebak.
Selain itu, diyakini juga
bahwa kaca yang pecah berarti sama dengan pengertian jiwa yang rusak. Maka yang
terbaik dilakukan adalah untuk membuang cermin yang pecah itu dan pastikan
pecahannya tidak menyakiti siapapun
Hikmah
yang dapat diambil : Jangan memecahkan
atau memukul barang jikalau anda sedang emosi.
METODE ILMIAH
Metode ilmiah adalah cara pemecahan
masalah menggunakan langkah-langkah ilmiah. Metode ilmiah sangat berguna dalam
mempelajari ilmu pengetahuan. Langkah-langkah metode ilmiah yang dilakukan oleh
ilmuwan:
1.
Identifikasi Masalah
2.
Merumuskan Masalah
3.
Mengumpulkan Keterangan
4.
Menyusun Hipotesis
5.
Melakukan Eksperimen
6.
Menarik Kesimpulan: jika kesimpulan
mendukung hipotesis, hipotesis diterima. Sementara jika kesimpulan tidak
mendukung hipotesis, hipotesis ditolak.
7.
Menguji Kesimpulan dengan Eksperimen
8.
Membuat Laporan Ilmiah/Laporan
Praktikum
Langkah 7 dan 8 dilakukan untuk
menguji kebenaran dari kesimpulan. Jika dilakukan berulang-ulang hasilnya tetap
sama, maka kesimpulan tadi dianggap sebagai teori atau hukum karena sudah
benar.
LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan praktikum adalah laporan
yang berisi hasil dari praktikum. Isi dari laporan praktikum adalah:
1.
Identitas Praktikan
2.
Rumusan Masalah/Judul Praktikum
3.
Tujuan Praktikum
4.
Dasar Teori
5.
Hipotesis
6.
Variabel
7.
Alat dan Bahan
8.
Langkah Kerja/Prosedur Percobaan
9.
Data/Hasil Pengamatan
10.
Pembahasan (Jika ingin lebih detail)
11.
Pertanyaan dan Jawaban (Jika ada)
12.
Kesimpulan
Identitas Praktikan
Identitas praktikan berisi nama praktikan, kelas, nomor absen, tanggal pelaksanaan, nama tempat, nama sekolah, nama kegiatan praktikum, dan lain-lain yang berkaitan dengan identitas praktikan.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah suatu
permasalahan yang ingin dibuktikan atau diteliti dari kebenarannya. Rumusan
masalah merupakan judul praktikumnya, yaitu inti dari praktikum. Contoh:
·
Pengaruh dosis pupuk urea pada
tanaman jagung.
·
Pengaruh aktivitas terhadap denyut
jantung.
·
Pengaruh warna sinar terhadap
fotosintesis.
·
Pengaruh dosis deterjen terhadap
gerak operkulum ikan.
·
Merk deterjen yang paling ramah
lingkungan.
·
Pengaruh jenis makanan pada ikan.
·
Pengaruh jenis tanah pada tanaman.
·
Pngaruh gas karbon dioksida terhadap
tanaman kacang hijau.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum merupakan tujuan praktikan melaksanakan praktikum, entah untuk membuktikan atau mencoba. Contoh:
·
Mengetahui dosis pupuk urea yang
tepat.
·
Mengetahui aktivitas yang paling
membuat detak jantung berdenyut cepat.
·
Mengetahui warna sinar yang dapat
mempercepat dan warna sinar yang dapat memperlambat fotosintesis.
·
Mengetahui kondisi ikan yang berada
di air tercemar.
·
Membuktikan bahwa suatu deterjen
ramah lingkungan.
·
Mengetahui jenis makanan terbaik
pada ikan.
·
Mengetahui apakah jenis tanah
berpengaruh pada tanaman.
·
Membuktikan bahwa gas karbon
dioksida berbahaya.
Dasar Teori
Dasar teori adalah suatu dasar dalam pengerjaan praktikum yang berupa teori-teori yang berkaitan dengan praktikum. Dasar teori dapat bersumber dari buku biologi, internet, dan lain-lain. Contoh: Dasar teori tentang dosis pupuk urea dapat berupa bahan pupuk urea, manfaat pupuk urea, unsur hara pada pupuk urea, dll.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang bersifat dugaan karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ada 2 jenis, yaitu
1.
Hipotesis alternative (Ha) adalah
pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternatif
berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis
alternatif berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif. Hipotesis
alternative mengandung arti ada pengaruh, ada interaksi, ada hubungan, atau ada
perbedaan. Contoh: ada hubungan antara dosis pupuk urea dengan pertumbuhan
tanaman jagung, ada hubungan antara warna sinar dengan kecepatan fotosintesis
tumbuhan, ada hubungan antara jenis makanan pada ikan, dll.
2.
Hipotesis nol (Ho) mengandung arti
tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak ada hubungan, atau tidak ada
perbedaan, atau masih samar-samar. Contoh: tidak ada hubungan antara pemberian
vetsin terhadap pertumbuhan tanaman suplir, dll.
Variabel
Variabel adalah faktor-faktor yang
berpengaruh dalam kegiatan praktikum. Ada 3 jenis variabel, yaitu:
1.
Variabel Bebas, adalah faktor-faktor yang berpengaruh dibuat bervariasi.
Contoh: dosis pupuk urea dibuat bervariasi (0,5 gram, 1 gram, 1,5 gram, 2 gram,
dll.), jenis deterjen dibuat bervariasi (merk A, merk B, merk C, dll.), jenis
pupuk bervariasi (urea, kandang, dll.), jenis aktivitas bervariasi (berlari,
duduk, berjalan, dll.), warna sinar bervariasi (merah, biru, hijau, putih),
dll.
2.
Variabel
Terikat, adalah hasil dari variabel bebas.
Contoh: tinggi tanaman jagung, gerakan operkulum ikan, kesuburan tumbuhan,
jumlah denyut jantung, kecepatan fotosintesis, dll.
3.
Variabel
Kontrol, adalah faktor-faktor yang
berpengaruh lain dibuat sama, supaya tidak berpengaruh terhadap variabel bebas
yang diujikan. Contoh: jenis tanah, cahaya, ukuran pot, banyak tanah, pemberian
nutrisi, pemberian air, dan letak penyimpanan tumbuhan dibuat sama semua pada
masing-masing-masing tumbuhan praktikum urea, supaya hasilnya lebih murni hasil
dari dosis pupuk urea. Jenis, ukuran, dan umur ikan, dosis deterjen, jumlah
air, jenis air, dibuat sama semua pada masing-masing-masing praktikum jenis
deterjen, supaya hasilnya lebih murni hasil dari jenis deterjen.
Catatan: setiap variabel bebas
selalu dilengkapi dengan kontrol, artinya dilakukan satu buah percobaan dengan
kadar nol. Contohnya: dalam praktikum urea (siapkan 1 tumbuhan yang tidak
diberi pupuk urea), dalam praktikum jenis deterjen (siapkan 1 ikan yang tidak
diberi deterjen), dalam praktikum pengaruh cahaya terhadap tumbuhan (1 tumbuhan
diletakkan di tempat yang gelap (tak ada cahaya), atau bisa juga tidak disinari
cahaya secara langsung dari dekat. Kontrol dilakukan supaya dapat membandingkan
hasil percobaan ada tidaknya pengaruh atau hubungan (supaya lebih mendukung
hipotesis alternatif atau hipotesis nol).
Alat dan Bahan
1.
Alat merupakan barang-barang yang bersifat menggunakan/melakukan
dalam percobaan. Contoh: kompor, pot, gelas kimia, korek api, tabung reaksi,
selang, stopwatch, dll.
2.
Bahan merupakan barang-barang yang bersifat digunakan/dilakukan
dalam percobaan. Contoh: jenis bahan kimia (garam, urea, deterjen, sabun,
dll.), air, jenis dan bagian makhluk hidup (manusia, darah, kulit, rambut,
organ, tumbuhan jagung, dll.), tanah, dll.
Langkah Kerja/Prosedur Percobaan
Langkah kerja merupakan
langkah-langkah yang akan dikerjakan dan akan dilakukan dalam praktikum
tersebut. Langkah kerja dibuat sedetail mungkin guna memperjelas apa yang
dilakukan selama praktikum. Contoh dalam praktikum dosis deterjen:
1.
Siapkan seluruh alat dan bahan.
2.
Masukkan air sebanyak 10 liter ke
dalam 1 ember.
3.
Masukkan deterjen sebanyak 1 gram ke
dalam ember. Ukurlah dengan timbangan supaya akurat.
4.
Aduk deterjen sampai merata dalam
air.
5.
Masukkan ikan ke dalam air.
6.
Amati kondisi ikan. Hitung gerakan
operkulumnya dengan stopwatch. Catatlah hasil pengamatan sedetail mungkin.
7.
Setelah hasil pengamatan dicatat,
buang airnya dan pindahkan ikan ke dalam wadah lain.
8.
Lakukan percobaan 2-7 secara
berulang dengan ikan yang berbeda dan dosis deterjen yang berbeda (1,5 gram, 2
gram, 2,5 gram, dst.).
9.
Jangan lupa lakukan percobaan
kontrol (tanpa deterjen).
10.
Jika sudah selesai praktikum,
rapikan alat dan bahan.
11.
Buatlah laporan praktikum.
Data/Hasil Pengamatan
Data/hasil pengamatan merupakan hasil
praktikum yang dilihat dari pengamatan kita dan dicatat. Data/hasil pengamatan
harus dicatat dengan teliti dan benar. Data/hasil pengamatan dapat berupa foto,
gambar, rekaman video maupun audio, tabel, narasi, grafik, dan lain-lain.
Pembahasan (Jika Ingin)
Pembahasan merupakan bentuk narasi hasil kombinasi dari judul, tujuan, dasar teori, hipotesis, variabel, alat dan bahan, cara kerja, dan data pengamatan. Pembahasan ditulis jika ingin laporan praktikum lebih akurat dan lebih detail.
Pertanyaan dan Jawaban (Jika Ada)
Pertanyaan merupakan pertanyaan yang diberikan oleh guru/dosen dengan tujuan supaya praktikan lebih memahami tentang praktikum ini. Praktikan harus menjawab pertanyaan ini menurut hasil pengamatan. Oleh karena itu, hasil pengamatan tidak boleh salah. Pertanyaan dan jawaban ini tidak ada dalam praktikum yang dilakukan sendiri atau praktikum bebas.
Kesimpulan
Kesimpulan merupakan inti akhir dari praktikum yang dapat dipetik oleh praktikan. Kesimpulan berkaitan dengan hipotesis, langkah kerja, dan hasil pengamatan. Jika kesimpulan mendukung hipotesis, hipotesis diterima, jika kesimpulan tidak mendukung hipotesis, hipotesis ditolak.
